SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT-KUADRAT DAN BEBERAPA CONTOH SOALNYA
Nama : Meidianti Sherli Rahmi
Kelas : X-MIPA 3
Absen :17
Matematika Wajib, SMAN 63 Jakarta
SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT-KUADRAT
Definisi dan Bentuk Umum
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat-Kuadrat (SPKK)
Sistem
pertidaksamaan kuadrat dua variabel terdiri dari dua pertidaksamaan kuadrat.
Salah satu metoda yang paling populer dalam menyelesaikannya adalah dengan
metoda grafik.
Bentuk umum sistem pertidaksamaan dua variabel kuadrat-kuadrat, yaitu :
a,
b, c bilangan real dan a ≠ 0.
Menentukan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Kuadrat-Kuadrat
Langkah
1
Tentukanlah
pembuat nol dengan cara merubah tanda pertidaksamaan hingga menjadi “sama
dengan”. Akar-akar persamaan kuadrat yang didapat yaitu pembuat nol.
x2
+ x – 6 = 0 difaktorkan
menjadi
(x +3)(x-2) = 0
Pembuat
nol dari persamaan tersebut bisa dicari dengan memakai cara ini.
Pertama
gunakan :
x + 3 =
0
x = -3
Kedua
kita gunakan :
x – 2 =
0
x = 2
Maka,
pembuat nolnya sudah didapat yaitu -3 dan 2.
Langkah
2
Gambarlah
pembuat nol pada garis bilangan, Lalu tentukan tanda masing-masing interval
dengan cara mensubstitusi sembarang bilangan yang ada pada tiap interval ke
persamaan pada ruas kiri. Tulis (+) adai hasil substitusi adalah bernilai
positif dan tulis (−) jika hasil substitusi adalah bernilai negatif.
Catatan
:
Tanda
untuk tiap interval yaitu slalu berselang-seling (+)(−)(+) atau (−)(+)(−),
kecuali jika akar-akar yang didapat sama (kembar)
Tips
:
Jika
akar-akar yang didapat berbeda, cukup cari tanda pada satu interval saja,
sisanya tinggal ditulis berselang-seling mengikuti pola diatas. Dahulukan
interval yang memuat angka nol agar perhitungan lebih mudah (jika nol bukan
merupakan pembuat nol).
Langkah
3
Tentukanlah
daerah penyelesaian atau arsiran.
Untuk
pertidaksamaan “>” atau “≥”, daerah penyelesaian yang berada pada interval
bertanda positif (+).
Untuk
pertidaksamaan “<” atau “≤”, daerah pernyelesaian yang berada pada interval
bertanda negatif (−).
Langkah
4
Tulis sebuah himpunan penyelesaian, yaitu interval yang memuat daerah penyelesaian. Himpunan penyelesaian ada pada ujung-ujung interval.
Contoh Soal Dan Penyelesaian
Sistem Persamaan Kuadrat-Kuadrat
Contoh Soal 1:
Gambarlah
kedua pertidaksamaan kuadrat berikut ini dalam satu sistem koordinat Cartesius,
kemudian tentukan daerah penyelesaiannya
y
> x2 – 9
y
≤ –x2 + 6x – 8
Penyelesaian
:
(1)
Tititk potong dengan sumbu-x syarat y = 0
x2 – 9 = 0
(x + 3)(x – 3) = 0
x = –3 dan x = 3
Titik
potongnya (–3, 0) dan (3, 0)
(2)
Tititk potong dengan sumbu-y syarat x = 0
y = x2 – 9
y = (0)2 – 9
y = –9
Titik
potongnya (0, –9)
(3) Menentukan titik minimum fungsi y = x2 – 9
(4)
Gambar daerah penyelesaiannya
(Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian)
Gambarkanlah
daerah penyelesaian pertidaksamaan y ≤ –x2 + 6x – 8.
Penyelesaian :
(1)
Tititk potong dengan sumbu-x syarat y = 0
–x2 + 6x – 8 = 0
x2 – 6x + 8 = 0
(x – 4)(x – 2) = 0
x = 4 dan x = 2
Titik
potongnya (4, 0) dan (2, 0) x – 8
(2)
Tititk potong dengan sumbu-y syarat x = 0
y = –x2 + 6x – 8
y = –(0)2 + 6(0) – 8
y = –8
Titik
potongnya (0, –8)
(3) Menentukan titik maksimum fungsi y = –x2 + 6x – 8
Daerah penyelesaian kedua pertidaksamaan itu adalah irisan dua daerah penyelesaian masing-masing pertidaksamaannya, yakni:
Tentukanlah
HP dari x² − 2x − 3 ≥ 0
Penyelesaian :
Pembuat nol
x² − 2x − 3 = 0
(x+1) (x−3) = 0
x = −1 atau x = 3
Untuk interval −1 < x < 3,
ambil x = 0
x² − 2x − 3 = (0)² − 2(0) − 3 = −3 (−)
Kesimpulan :
Karena pertidaksamaan bertanda “≥” , Jadi, daerah penyelesaian ada pada interval yang bertanda (+).
HP = {x ≤ −1 atau x ≥ 3}.
Contoh Soal 4:
Tentukan HP dari −x² − 3x + 4 > 0
Penyelesaian :
Pembuat nol
−x² − 3x + 4 = 0
x² + 3x − 4 = 0
(x+4) (x−1) = 0
x = −4 atau x = 1
Untuk interval −4 < x < 1,
ambil x = 0
−x² − 3x + 4 = −(0)² − 3(0) + 4 = 4 (+)
Kesimpulan :
Karena pertidaksamaan bertanda “>”
, Jadi, daerah penyelesaian ada pada interval yang bertanda (+).
HP = {−4 < x < 1}
Contoh Soal 5:
Tentukanlah
himpunan penyelesaian dari x(3x + 1) < (x + 1)² − 1
Penyelesaian :
Terlebih dulu ubah dalam bentuk umum
pertidaksamaan kuadrat yaitu:
x(3x + 1) < (x + 1)² − 1
⇔ 3x² + x < x² + 2x + 1 − 1
⇔ 2x² − x < 0
Pembuat nol :
2x² − x = 0
x ( 2x − 1 ) = 0
x = 0 atau x = 1/2
Untuk interval x > 1/2 maka ambil
x = 1
2x² − x = 2(1)² − 1 = 1 (+)
Kesimpulan :
Sebab pertidaksamaan bertanda “<”
, Jadi, daerah penyelesaian ada pada interval yang bertanda (−).
HP = {0 < x < 1/2}
Contoh Soal 6:
Dio akan melemparkan bola
dan menginginkan ketinggian bolanya paling tidak mencapai 8t-t2. Indra akan
melempar bola 2 detik setelah Dio dan menginginkan ketinggian bolanya paling
tidak mencapai 10t-t2 (t dalam detik). Pada detik keberapa bola Dio dan bola
Indra akan berada pada ketinggian yang sama? Berapa ketinggiannya?
Penyelesaian :
h1 = Ketinggian bola Dio
h2 = Ketinggian bola
Indra
Menentukan pertidaksamaan
untuk ketinggian masing-asing bola.
h1 ≤ 8t-t2
Bola indra dilempar 2
detik setelah bola Dio,maka:
h2 ≤ 10(t-2) - (t-2)2↔ h2
≤ 10t-20 - (t2 – 4t + 4)
h2 ≤ 10t-20 - t2 + 4t – 4
h2 ≤ - t2 + 14t – 24
Ketinggian tidak boleh
nol, maka h1 ≥ 0 dan h2 ≥ 0
Sistem pertidaksamaan
yang menyatakan ketinggian dari kedua bola pada waktu (t) yang bersamaan
adalah:
Dengan h1 ≥ 0 dan h2 ≥ 0
Langkah selanjutnya adalah
menggambar grafik h1 = -t2 + 8t, kemudian menggambar grafik
h2 = -t2 + 14t – 24
1. Menggambar grafik h1 = -t2 + 8t
- h1 = -t2 + 8t merupakan parabola yang mempunyai nilai a = -1 ,b = 8 dan c = 0. a = -1 , maka parabola terbuka kebawah.
- Titik potong dengan sumbu t.
- h = 0↔-t2 + 8t = 0
- ↔t (-t + 8) = 0
- ↔t = 0 atau t = 8.
- Jadi , titik potong grafik h1 = -t2 + 8 dengan sumu t adalah (0,0) dan (8,0).
- Uji titik untuk menentukan daerah pertidaksamaan. Ambil sembarang titik dibawah kurva, misalkan (1,0). Subtitusikan pada pertidaksamaan h1 ≤ -t2 + 8t diperoleh 0 < 7. Jadi daerah pertidaksamaan h1 ≤ -t2 + 8t berada dibawah kurva h1 = -t2 + 8t. Karena h1 ≥ 0 , maka diperoleh daerah penyelesaian seperti diatas.
2. Menggambar grafik h2 = -t2 + 14t – 24.
- h2 = -t2 + 14t – 24 merupakan parabola yang mempunyai nilai a = -1 ,b = 14 dan c = -24.
- a = -1, maka parabola terbuka ke bawah.
- Titik potong dengan sumbu t.
- h = 0↔- t2 + 14t – 24 = 0
- ↔ t2 - 14t + 24 = 0
- ↔(t – 2) (t – 12)= 0
- ↔t = 2 atau t = 12.
Jadi, titik potong dengan sumbu t
adalah (2,0) dan (12,0).
Koordinat titik puncak (-b/2a,-D/4a)
= (7,25)
Uji titik untuk menentukan daerah
pertidaksamaan.
Ambil sembarang titik dibawah kurva, misalkan (5,0). Subtitusikan pada pertidaksamaan h2 ≤ -t2 + 14t – 24 diperoleh 0 < 21. Jadi, daerah pertidaksamaan h2 ≤ -t2 + 14t – 24 berada dibawah kurva h2 = -t2 + 14t – 24. Karena h2 ≥ 0, maka diperoleh daerah penyelesaian seperti dibawah.
Langkah selanjutnya adalah
menggabungkan kedua kuadrat grafik dalam satu sistem koordinat cartesius
seperti gambar dibawah.
Diperoleh daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut yang merupakan irisan dari masing-masing daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat yang membentuknya.
DAFTAR PUSTAKA
- https://mas-alahrom.my.id/pelajaran/mapel/mtk/sistem-pertidaksamaan-kuadrat-dua-variabel
- https://www.materimatematika.com/2017/11/sistem-pertidaksamaan-kuadrat-dan.html
- https://www.sambimatika.my.id/2021/08/sistem-pertidaksamaan-dua-variabel-kuadrat-kuadrat.html?m=1
- https://rumus.co.id/pertidaksamaan-kuadrat/
Comments
Post a Comment